Welcome To My Blog

Minggu, 29 Desember 2013

Posted by Unknown in | 06.26 No comments
Makna lagu-lagu daerah dari Tanah Air Indonesia
 
Keanekaragaman suku bangsa (etnik), budaya dan bahasa di Tanah Air adalah kekayaan kemanusiaan. Mensyukurinya, kami berupaya menghimpun sejumlah lagu daerah dari seluruh penjuru Nusantara. Kumpulan syair lagu ini merupakan hasil pencarian di Internet dan tidak dimuat untuk maksud komersil. 

Urutan lagu diatur secara alfabetik menurut huruf pertama judul lagu. Keberatan, saran, atau koreksi atas pemuatan lagu-lagu bahasa daerah tertentu dapat disampaikan kepada kami lewat kotak dialog di bawah atau melalui alamat email kami.


A
Anging Mammiri

Anging mamiri ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusaroa takkan lupa (2X)

Eaule na mangu rangi
Tutenaya, tutenaya parisina (2X)

Batumi anging mamiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku

Eaule mangerang nakku
Nalo'lorang, nalo'lorang jene mata

Anging mamiri ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusaroa takkan lupa

Anging mammiri ciptaan Bora D. G. Irate adalah lagu Makassar, Sulawesi Selatan, yang artinya “angin bertiup, yang membawa kesejukan dan pesan untuk menyampaikan kerinduan kepada orang yang disayang” (SentraGlobalMedia http://www.youtube.com/watch?v=G7VhtB0Ob5s).


Apuse

Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase

Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase

Arafa bye aswa ra kwar
Arafa bye aswa ra kwar

Apuse artinya “kakekku,” lagu rakyat Papua yang mengisahkan tentang seorang cucu yang hendak pamit kepada kakek-neneknya pulang ke pulau seberang, dan dengan berat hati direlakan. http://www.youtube.com/watch?v=U8NZEGNHx4g.


B
Butet

Butet ... dipangungsian do amang mu ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet

Butet ... tibo do mulak au amang mu ale butet
Musuttai ikkon saut do talu ale butet
Musuttai ikkon saut do talu ale butet

I ... doge doge doge i doge i ... doge doge
I ... doge doge doge i doge i ... doge doge

Butet ... sotung ngol-ngolan roha muna ale butet
Paima tona manang surat ale butet
Paima tona manang surat ale butet

Butet ... haru patibu ma magodang ale butet
Asa adong da palang mera ale butet
Da palang mera ni negara ale butet

I ... doge doge doge i doge i ... doge doge
I ... doge doge doge i doge i ... doge doge



Butet ciptaan S. Dis adalah “panggilan untuk anak perempuan Batak, Sumatera Utara. Lagu ini dinyanyikan oleh seorang ibu untuk anaknya, bertujuan untuk menghibur anaknya yang bersedih menunggu balasan surat dari ayahnya di medan perang” (SentraGlobalMedia http://www.youtube.com/watch?v=jZ6Dirb9_Yg).


C


Cing Cangkeling

Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Blos ka kolong bapak satar buleneng

Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Blos ka kolong bapak satar buleneng

Kleung dengklek buah kopi raranggeuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Blos kakolong bapak satar buleneng

Kleung dengklek buah kopi raranggeuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Blos kakolong bapak satar buleneng


Cing Cangkeling adalah sebuah lagu Sunda, Jawa Barat. Kedalaman artinya lagu ini ungkapkan oleh Fauz Noor demikian:

Cing cangkeling, cing-cing eling manusia semua. Manuk (burung) bisa digunakan sebagai perlambang hati. Apa sebabnya? Sebab hati seperti manuk yang bisa terbang ke mana saja semau dirinya. Silahkan kamu rasakan sendiri. Hati kita bisa terbang ke Jakarta umpamanya. Hati tak bisa dipenjara oleh apa pun, walau pun orang yang sedang dipenjara. Apakah hati orang yang dipenjara selalu ada di penjara? Tidak! Sering hati mereka ada di rumah, rindu anak istri. Manuk cingkleung cineten, hati yang suka melirik-lirik ke sekitarnya itu harus tenang. Kalu hati sudah tenang, hati akan masuk ke kolong langit, Blos ka kolong, dan akan mendapatkan Bapa satar. Satar artinya dunia. Satar berasal dari bahasa Sunda kuno, artinya rendah. Silahkan tanya Kiai, dalam bahasa Arab dunia artinya rendah, adyan. Jadi, satar jeung dunia merupakan kata yang maksudnya sama. Kalau hati kita sudah tenang, maka kita akan mendapat dunia yang Bulendeung, yaitu penuh rahmat dan berkah Tuhan.”1

 
G


Gundul Pacul

Gundul gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar

Penjelasan Rena Astry Pertiwi tentang lagu ini:

'Gundul pacul' artinya adalah seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak. Orang Jawa mengatakan pacul adalah 'Papat Kang Ucul' (empat yang lepas). Kemuliaan seseorang tergantung empat hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

  1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
  2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
  3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
  4. Mulut digunakan untuk berkata adil.
Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. 'Gembelengan' artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.
Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan:

GEMBELENGAN (congkak/sombong). NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyak) GEMBELENGAN (sombong hati), akhirnya WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh tak bisa dipertahankan).
 
H
Hidop Gandong 
Hidop Gandong ciptaan Kace Rumahmury adalah sebuah lagu dari Maluku yang mengajak semua orang untuk hidup dalam persaudaraan, saling membantu di waktu susah, dan jika ada persoalan supaya dibicarakan secara baik-baik. Istilah gandong terkait dengan adat Pela Gandong yang berarti ikatan persatuan dan persaudaraan antara komunitas-komunitas etnik di Maluku yang pada dasarnya datang dari akar yang sama. 

Bahasa Wemale (Facebook via Izak Lattu)

Ina ama caniluma mo
Caniluma mo ina ama mi hanokela
Ina ama mahanal ueni hanuleu emehelae
Ina ama mi hanauta
Ina ama tuku ma kina leuema
Hano yawali yawae saii hanalue saii
Nae kukulata
Sui silia sai (yawali, yawe hidup mulukue)
Mase nae pasalata kineae hohoe
Mase kanalesite mulukue nae hahaoti
Masake ina sa supa mo
Supa se na halukue lumei, hele santa keae
Kula e mutule helae
Tipi sue taliini rasae tuka isini
Em ce hidup mulukun


M
Miara Si Luri

Sa koo miara si luri
Piara nu sia, le'o-le'osen
Le'o-le'osenu sia
Wo sia lalei, lalei wia nikoo
Sa sia lewo-lewo'en
Si gampang uman, tumelew karia
Ni'itumou mikir-mikirlah
Sa nikoo miara si luri



Miara Si Luri adalah lagu dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang berisi ungkapan nasihat bagi seorang pria supaya ketika ia berpacaran atau meminang seorang wanita, hendaknya memperlakukan ia dengan baik-baik, dengan demikian wanita itu akan betah tinggal bersamanya. Kalau tidak, maka ibarat burung luri ia akan mudah terbang meninggalkannya. Kata miara mengandung arti “pelihara,” namun kata itu melebihi arti dari memelihara binatang. Orang Minahasa juga menyebut Tuhan sebagai Si Mapiara (Yang Memelihara). http://www.youtube.com/watch?v=HTSSRSEfDBY.


O

O Minahasa Kinatouanku

O Minahasa kinatouanku
Sela rimae un ateku
Meilek ung kewangunanu

Ngaran nu kendis wia Nusantara
Nuun Cingkeh Pala wo ung Kopra
Se mateles malolowa'
Dano Toulour depo wo 'numamu
Terbur Lokon Soputan
maawes ung wangunu
O Kinatouanku Minahasa
Sa wisa mendo endo le'os
Pale’osan ne matuari

O Minahasa Kinatouanku adalah lagu asal dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang berarti “O Minahasa tempat lahirku.” Lagu ini menggambarkan kekaguman terhadap keindahan tanah Minahasa dan harapan supaya hidup aman dan sentosa di tanah kelahiran ini. http://www.youtube.com/watch?v=jTyVFlUKYGg.


O Ina' ni Keke'

O Ina' ni keke'
Mange wisa koo
Mange aki Wenang
Tumeles em waleko

Weane, weane
Weane toyo'
Dai'mo si apa
Koo tare makiwee

O Ina' ni Keke' adalah lagu asal dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang berarti “O ibu dari keke'.” Keke' adalah sapaan sayang bagi anak perempuan Minahasa. Lagu ini menceritakan tentang perjalanan seorang ibu ke kota Manado, yang disebut Wenang dalam bahasa Minahasa, untuk membeli kue (waleko; diawali artikel “em” dibaca mbaleko). Sayangnya, yang meminta kue tidak kebagian karena sudah dimakan habis baru meminta.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter